Supply chain adalah term atau istilah yang tentu sudah sangat familiar dalam dunia bisnis. Ini merupakan salah satu kunci penting untuk mencapai kesuksesan dan kelancaran dalam perpindahan barang dari pemasok ke tangan konsumen akhir. Jaringan ini meliputi aktivitas, orang, sumber daya, informasi, dan juga entitas.
Jika ingin produksi hingga distribusi bisnis berjalan dengan baik, maka Anda wajib memahami apa yang dimaksud supply chain. Termasuk bagaimana sistem, tujuan, dan contohnya. Mari simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: 3 Alur Pengiriman Barang Sampai ke Pelanggan, Simak Yuk!
Supply Chain Adalah

Rantai pasok atau supply chain adalah rangkaian jaringan penting antara perusahaan dan pemasok, mulai dari proses produksi hingga distribusi suatu produk hingga sampai ke tangan pelanggan akhir. Biasanya, proses rantai pasok ini melibatkan produsen, vendor atau mitra, distributor, hingga pengecer.
Rangkaian proses dalam supply chain melingkupi penyediaan bahan mentah ke supplier, pengolahan bahan baku, hingga didistribusikan ke para konsumennya. Apabila supply chain berjalan dengan efektif, maka perusahaan pun bisa meningkatkan profitabilitas karena sistem ini bisa menghemat budget sehingga menjadi lebih efisien. Sebaliknya, jika proses ini terhambat, maka biaya pun bisa lebih mahal dan dikhawatirkan bisa membuat perusahaan merugi.
Fungsi Dan Tujuan Supply Chain

Perlu diketahui, supply chain pada perusahaan bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan aktivitas bisnis. Adapun berbagai fungsi pentingnya, di antaranya yaitu untuk membantu perusahaan dalam menentukan dan merencanakan strategi bisnis. Dengan memantau proses ini, maka Anda bisa dengan mudah mengidentifikasi target baru pasar hingga permasalahan dalam distribusi.
Disamping itu, rantai pasok meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk, membangun jaringan bisnis kuat, meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, melancarkan cash flow perusahaan, memenuhi permintaan pasar hingga memberikan pelayanan yang cepat dan responsif dalam menanggapi permintaan pelanggan.
Mengenal Sistem Supply Chain

Selan fungsi dan tujuan, mengenal sistem supply chain adalah hal yang juga wajib dipahami oleh para pebisnis. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, proses rantai pasok ini diawali dari penyortiran bahan mentah, proses penyaluran barang, hingga sampai ke pelanggan. Berikut ini ulasan lengkapnya:
1. Penyortiran Bahan Baku

Sistem rantai pasok diawali dengan penyortiran bahan mentah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk. Ini merupakan langkah penting untuk bisa meningkatkan bisnis. Oleh karenanya, memilih dan memilah bahan baku terbaik dengan mutu unggul adalah hal yang wajib.
2. Supplier

Apabila bahan mentah telah disortir, selanjutnya bahan ini akan diolah oleh supplier. Dengan adanya supply chain, maka bisa mempermudah perencanaan perusahaan dalam pengolahan dan penyaluran bahan baku untuk produk yang lebih besar.
3. Pabrik

Tahapan selanjutnya dalam supply chain adalah penyaluran bahan baku dari supplier ke pabrik. Nantinya, bahan baku ini harus melewati proses pengecekan kualitas. Kemudian, bahan ini akan diolah menjadi produk jadi. Untuk memperlancar prosesnya, perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek penting, seperti kelengkapan alat, kondisi kelayakan mesin produksi, hingga kemampuan para pekerja.
4. Distributor

Produk yang diolah pabrik akan dikirimkan ke distributor. Supply chain bisa membantu untuk memastikan bahwa stock opname produk di gudang berjalan dengan baik.
5. Retailer Atau Pengecer

Dalam supply chain, retailer merupakan individu atau perusahaan yang melakukan interaksi langsung dengan pelanggan. Biasa, retailer memberikan harga dan akan menjualnya di marketplace atau toko offline.
6. Konsumen

Ini merupakan tahapan terakhir dalam sistem supply chain, di mana pengecer telah menjual produknya ke tangan konsumen. Untuk meningkatkan kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan, perusahaan harus memastikan bahwa produk yang dijual dalam kondisi bagus tanpa cacat. Hal ini akan membuat pelanggan ingin kembali purchase produk lainnya dari perusahaan Anda.
Contoh Supply Chain

Selain memahami teori supply chain, Anda juga harus mengetahui contoh konkritnya dalam hal bisnis. Misalnya, ketika Anda membeli baju lusinan dari perusahaan konveksi. Biasanya, perusahaan tersebut akan menggunakan bahan baku kain dari pemasok untuk selanjutnya diolah jadi kaus. Untuk mendapatkan kain berkualitas unggul, maka harus melewati proses penyortiran kapas yang selanjutnya akan dibuat menjadi benang.
Aplikasi Distri Untuk Supply Chain

Salah satu langkah untuk meningkatkan efektivitas rantai pasok atau supply chain adalah menggunakan bantuan aplikasi atau website Distri. Distri yang berbasis cloud ini juga menghadirkan berbagai fitur menarik, mulai dari penjualan & pembelian, produk & promosi, logistik, customer atau outlet, dan sebagainya.
Anda juga tidak perlu mengeluarkan bugdet mahal untuk mengakses aplikasi Distri, pasalnya harga Distri sangatlah murah dibandingkan aplikasi lain yang serupa. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Distri, bisa simak di sini.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Supplier Dan Distributor, Jangan Salah Kaprah!
Demikian ulasan lengkap mengenai definisi supply chain, tujuan, fungsi, sistem, dan contohnya. Jadi, supply chain adalah rangkaian jaringan antara perusahaan dan pemasok yang sangat penting untuk bisa menjalankan bisnis secara efektif.