You are currently viewing Simak! Tujuan Kegiatan Distribusi dan Contohnya

Simak! Tujuan Kegiatan Distribusi dan Contohnya

Distribusi adalah proses yang tidak bisa dipisahkan dalam rantai pasokan. Tanpa adanya kegiatan ini, proses penyaluran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen akan terhambat. Dalam praktiknya, distribusi memiliki berbagai macam tujuan yang jelas. Mari simak apa saja tujuan kegiatan distribusi dan juga contohnya!

Baca Juga: Apa itu Produsen? Pahami Arti, Peran, dan Bidangnya

Pengertian Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi adalah bagian dari aktivitas bisnis dan pemasaran yang meliputi proses penyaluran barang yang telah dibuat oleh produsen untuk dikirimkan kepada pelanggan. Proses distribusi ini akan mempermudah dan memperlancar proses penyampaian produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik.

Dalam proses ini, pihak yang bergerak untuk menyalurkan barang disebut dengan distributor. Jadi, distributor akan membeli barang dalam kuantitas besar dari produsen, kemudian dijual kembali kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Dari sinilah, distributor bisa memperoleh keuntungan. Selain itu, produk pun bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Tujuan Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi diciptakan untuk mengatasi masalah dalam terjadi dalam sistem rantai pasokan, terutama dalam hal penyaluran barang dan jasa. Berikut deretan tujuan kegiatan distribusi yang perlu diketahui:

1. Menghemat Biaya dan Mempersingkat Waktu Penyaluran Barang

Tujuan dari kegiatan distribusi adalah untuk mempersingkat waktu penyaluran barang dari produsen ke pelanggan. Dengan sistem ini, distributor bertanggung jawab sebagai perantara dalam menyampaikan barang dan layanan. Produsen pun bisa fokus dalam memproduksi barang, sedangkan konsumen bisa fokus menikmati hasil. Selain efisiensi dalam waktu, distribusi juga memungkinkan penghematan biaya sehingga bisa memaksimalkan margin keuntungan perusahaan. 

2. Memastikan Stok Ketersediaan

Adapun tujuan kegiatan distribusi lainnya yakni untuk memastikan stok ketersediaan bisa memenuhi permintaan pasar dengan baik. Stok inventaris menjadi tumpuan penting untuk menjaga brand image dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Jika ketersediaan stok mampu memenuhi kebutuhan konsumen, maka ini akan menumbuhkan rasa kepuasan dan kepercayaan mereka untuk kembali melakukan pembelian berulang. Mereka pun tidak akan beralih ke perusahaan pesaing.

3. Meningkatkan Nilai Guna Barang dan Jasa

Selain itu, kegiatan distribusi juga bertujuan untuk meningkatkan nilai guna barang maupun jasa. Setiap produsen memiliki ekspektasi produknya tak hanya diminati konsumen dan laris manis di pasaran, tetapi juga memiliki nilai guna dan manfaat yang lebih di mata pelanggan. 

4. Mengelola Kontinuitas Produksi 

Pengelolaan kontinuitas produksi juga merupakan salah satu tujuan dari kegiatan distribusi. Tanpa ada peran distributor dalam supply chain, maka akan berdampak besar pada kontinuitas produk. Misalnya, produksi mengalami pemberhentian sehari saja, maka bisa menyebabkan ketidakseimbangan atau kekurangan stok barang. 

Hal ini akan berpengaruh pada tidak terpenuhinya kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dengan hadirnya distributor, perusahaan bisa lebih fokus dalam memproduksi produk tanpa harus bersusah payah memikirkan cara mendistribusikannya.

5. Memastikan Pemerataan Produksi

Tak hanya itu, tujuan kegiatan distribusi lainnya adalah untuk memastikan pemerataan hasil produksi ke seluruh wilayah. Peran distributor akan membantu proses penyaluran barang dan jasa secara merata di berbagai area di Indonesia, termasuk daerah terpencil bahkan hingga menembus luar negeri. Ini akan memudahkan para konsumen untuk mengakses dan menjangkau produk yang dijual produsen. 

6. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Produk

Proses distribusi juga akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya. Dengan bantuan distributor, maka hasil produksi dari perusahaan bisa terserap secara optimal oleh pasar. Jadi, perusahaan bisa mengoptimalkan produksinya dengan lebih giat lagi.

7. Mendukung Pertumbuhan Bisnis

Tentunya, kegiatan distribusi juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, yakni dengan memberikan peluang peningkatan penjualan, inovasi, dan ekspansi yang lebih besar. Pasalnya, proses distribusi ini bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan minat konsumen sehingga penjualan bisa maksimal. Perusahaan pun bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.

Contoh Kegiatan Distribusi

Itulah beberapa tujuan kegiatan distribusi yang berperan penting untuk menjaga performa bisnis. Dalam aktivitas sehari-hari, beberapa contoh kegiatan distribusi yang paling sering dijumpai adalah penjual sayuran di pasar tradisional, distributor beras yang menyalurkan beras ke konsumen, pemilik toko kelontong yang menjual berbagai kebutuhan harian, hingga pedagang kain grosir untuk memenuhi kebutuhan fashion. Aktivitas dalam kegiatan distribusi ini meliputi:

  • Pembelian produk dari produsen.
  • Pemindahan dan penyaluran barang dari pabrik atau tempat produsen ke konsumen.
  • Penyimpanan produk di gudang.
  • Penjualan produk ke pengecer atau pedagang.
  • Penyaluran produk ke tangan konsumen.

Baca Juga: Apa itu Wholesale? Cek Definisi, Jenis, dan Kelebihannya

Demikian informasi lengkap tentang tujuan kegiatan distribusi dan berbagai contohnya dalam rantai pasokan. Kegiatan distribusi tidak bisa dianggap remeh karena memiliki pengaruh besar, mulai dari kontinuitas produksi hingga pemenuhan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, proses distribusi harus dilakukan dengan maksimal. Untuk mempermudahnya, distributor bisa menggunakan software atau aplikasi distribusi. Salah satunya yaitu aplikasi Distri. Ini merupakan aplikasi distributor inovatif yang mudah digunakan dengan biaya terjangkau. Berbagai fitur penunjang aktivitas distribusi hadir dalam aplikasi ini. Harga aplikasi Distri juga sangat murah sehingga bisa menghemat anggaran perusahaan. Untuk informasi lainnya tentang Distri, silakan klik di sini.