You are currently viewing Reorder Point: #1 Trik Ampuh Optimalkan Manajemen Inventory

Reorder Point: #1 Trik Ampuh Optimalkan Manajemen Inventory

Table of Contents

Dalam dunia bisnis, manajemen inventaris merupakan salah satu masalah utama harian yang masih sering terjadi hingga saat ini. Salah satunya adalah masalah ketersediaan stok. 

Bahkan, berdasarkan survei pasar, kehabisan stok menyebabkan kehilangan revenue hingga 44%.

Menjaga ketersediaan stok tidak hanya sekedar melakukan restock ketika stok menipis atau bahkan habis, tetapi juga pemilihan waktu yang pas untuk pengisian ulang stok. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang hanya mengandalkan insting dalam melakukannya. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi pasar. 

Bayangkan jika Anda membeli stok tambahan ketika sebenarnya stok di gudang masih banyak. Persediaan menjadi berlebih sehingga meningkatkan biaya penyimpanan yang harus Anda keluarkan. Belum lagi risiko produk kedaluwarsa karena lama tidak keluar gudang. 

Tetapi, jika Anda menunggu sampai stok benar-benar habis untuk melakukan restock, kemungkinan besar potensi penjualan hilang, mengakibatkan pelanggan tidak puas. Hal ini bisa membuat mereka beralih ke kompetitor lho!

Nah, untuk menyiasati hal ini, menentukan reorder point bisa menjadi solusi. 

Apa itu reorder point?

Reorder Point: #1 Powerful Tricks to Optimize Your Inventory Management

Reorder level, nama lain dari reorder point adalah batas minimum kuantitas suatu produk sebelum kehabisan stok, di mana ketika jumlahnya setara atau di bawah titik tersebut, maka produk harus dipesan kembali (restock).

Misal reorder point produk A adalah 200pcs, maka ketika stok produk A tersisa < 200pcs, produk tersebut harus direstock.

Reorder point berfungsi mengoptimalkan manajemen inventory bisnis. Dengan ini, Anda dapat memastikan restock dilakukan pada waktu yang tepat dan permintaan pelanggan terpenuhi tanpa kehabisan stok.

Tujuan utama reorder point adalah  

  1. Mencegah stok barang menipis/habis saat permintaan tinggi
  2. Menghindari terjadinya stok barang menumpuk padahal permintaan rendah
  3. Mengoptimalisasi perputaran persediaan 
  4. Meminimalisir biaya produksi

Bagaimana cara menentukan reorder point?

Reorder Point: #1 Powerful Tricks to Optimize Your Inventory Management

Reorder point ditentukan oleh dua faktor utama: Lead Time Demand & Safety Stock.

1. Tentukan Lead Time Demand

Lead time demand merupakan jangka waktu (hari) yang bisnis Anda butuhkan untuk memesan stok, mulai dari awal pemesanan hingga barang sampai ke tangan Anda.

Lead Time Demand = Lead Time x Rata-Rata Penjualan per Hari

Contoh: Anda memesan stok produk A ke produsen dan produsen harus membuat orderanmu selama 3 hari. Setelah order jadi, maka akan dikemas selama 1 hari, lalu pengiriman membutuhkan waktu 4 hari untuk sampai ke alamat Anda. Setelah sampai, Anda membutuhkan waktu 1 hari untuk packing sebelum mengirimkan ke pelanggan. Lead time Anda = 3+1+4+1 = 9 hari

Kemudian, bisnis Anda rata-rata menjual produk A per hari sebanyak 12pcs, maka Lead Time Demand yang Anda butuhkan adalah = 9hari x 12pcs = 108 hari.

2. Tentukan Safety Stock

Safety stock merupakan stok cadangan atau stok tambahan untuk memastikan pemenuhan pesanan memadai.

Safety Stock = (Penjualan Harian Tertinggi x Lead Time Terlama) – (Rata-Rata Penjualan Harian x Rata-Rata Lead Time)

Contoh: Rata-rata penjualan harian produk A adalah 12pcs. Namun, terkadang saat penjualan tinggi, produk A dapat terjual hingga 30pcs. Sedangkan lead time yang dibutuhkan biasanya 9 hari. Namun, jika terjadi gangguan bisa mencapai 20 hari. Maka safety stock Anda = (30 x 20) – (12 x 9) = 492 produk.

3. Menghitung Reorder Point

Reorder Point = Lead Time Demand + Safety Stock

Jika diambil dari contoh kasus sebelumnya, maka reorder point Anda adalah 600 produk (108 hari + 492 produk).

Berarti, Anda bisa melakukan restock ketika stok tersisa atau kurang dari 600 produk.

Menentukan reorder level sangatlah penting untuk perkembangan bisnis yang Anda kelola. Nah, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di atas untuk menentukan reorder level masing-masing produk Anda dengan mudah. 

Menggunakan software inventory management seperti Distri juga dapat mempermudah Anda dalam mengelola inventory bisnis.

Reorder Point: #1 Powerful Tricks to Optimize Your Inventory Management

Dengan fitur reorder level Distri, Anda dapat menentukan reorder point masing-masing produk. Reminder/peringatan untuk restock akan otomatis muncul ketika sisa stok sama dengan atau kurang dari reorder level yang telah ditentukan. Anda tak perlu khawatir restock terlewat yang menyebabkan perjualan terhambat.

Klik di sini untuk jaga ketersediaan stokmu dengan Distri!

FAQ

1. Bagaimana cara menentukan lead time yang akurat untuk bisnis mereka? Apakah ada faktor-faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung lead time?

Lead time merupakan faktor penting dalam menentukan reorder point. Untuk menghitung lead time dengan akurat, bisnis perlu memperhatikan setiap tahapan dalam rantai pasok mereka, termasuk waktu pemrosesan pesanan, waktu pengiriman, dan waktu yang dibutuhkan untuk menerima barang. Faktor-faktor tambahan seperti kemungkinan keterlambatan pengiriman atau waktu yang diperlukan untuk proses administrasi juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan perkiraan lead time yang lebih akurat.

2. Mengapa perhitungan safety stock menggunakan rumus yang spesifik seperti itu? Apakah ada cara lain untuk menghitung safety stock yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis tertentu?

Perhitungan safety stock menggunakan rumus tertentu seperti yang disebutkan dalam artikel untuk memastikan bahwa bisnis memiliki cadangan yang cukup untuk mengatasi fluktuasi permintaan dan lead time yang mungkin berubah-ubah. Meskipun rumus tersebut cukup umum digunakan, bisnis dapat mengadaptasikan perhitungan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik unik dari industri atau produk mereka. Hal ini penting untuk memastikan bahwa safety stock yang dihitung mencerminkan tingkat risiko yang diterima oleh bisnis dalam mengelola persediaan mereka.

3. Apakah ada langkah-langkah praktis atau panduan dalam menggunakan software distributor seperti Distri untuk mengelola reorder point dan inventaris dengan efisien? Bagaimana cara memanfaatkan fitur-fitur tertentu dari perangkat lunak tersebut untuk mengoptimalkan manajemen inventaris?

Dalam menggunakan software distributor seperti Distri, langkah-langkah praktis termasuk memasukkan data historis tentang lead time dan permintaan produk, serta mengkonfigurasi software distributor untuk menghitung reorder point dan safety stock secara otomatis. Fitur-fitur tambahan yang dapat dimanfaatkan termasuk notifikasi otomatis untuk restock ketika stok mencapai reorder point, analisis inventaris untuk mengidentifikasi tren permintaan, dan integrasi dengan sistem lain seperti penjualan dan pembelian untuk mengoptimalkan manajemen inventaris secara menyeluruh.