Ada berbagai term atau istilah yang digunakan dalam lingkup bisnis, di antaranya adalah distributor dan supplier. Keduanya kerap kali dianggap sama, padahal masing-masing memiliki fungsi dan perbedaan lain yang cukup signifikan dalam rantai bisnis. Supaya Anda tidak salah kaprah, mari kenali apa perbedaan supplier dan distributor dengan lebih jelas.
Memiliki pemahaman tentang perbedaan kedua istilah tersebut merupakan langkah esensial untuk menjaga dan mendukung rantai pasokan hingga penjualan dalam bisnis. Dengan ini, Anda juga bisa memaksimalkan kerjasama dengan vendor atau mitra, terutama dari segi operasional.
Baca Juga: Route Optimization System: Apa Benefitnya untuk Bisnis Distribusimu?
Perbedaan Supplier Dan Distributor

Terdapat berbagai perbedaan supplier dan distributor yang wajib diketahui para pebisnis, mulai dari segi definisi, fokus atau sistem penjualan, hasil akhir produk, jenis barang, fungsi, bentuk usaha hingga keuntungan yang diperoleh.
1. Definisi Supplier Dan Distributor

Jika menilik definisi keduanya, ternyata sangat berbeda. Supplier atau juga disebut sebagai pemasok barang merupakan pihak yang bertugas untuk menyediakan bahan mentah atau produk dengan harga kompetitif dan menyalurkannya dari produsen ke distributor. Nantinya, barang atau jasa ini akan dijual kembali ke konsumen.
Sedangkan, distributor adalah pihak yang melakukan proses distribusi atau pengiriman barang ke pengecer atau konsumen. Umumnya, distributor berkaitan dengan ritel, reseller, grosir, hingga pengecer. Sebagai kesimpulan, supplier merupakan tangan pertama penyedia produk atau layanan, namun distributor merupakan penyalur barang atau jasa ke pelanggan atau konsumen akhir.
2. Sistem Penjualan

Perbedaan supplier dan distributor yang selanjutnya datang dari sistem penjualan. Supplier biasanya akan fokus untuk menjual produk yang bisa digunakan sebagai bahan baku untuk kegiatan produksi suatu perusahaan agar bisa diolah menjadi barang jadi. Misalnya, pemasok barang akan menyediakan bahan kain untuk diproduksi menjadi kaos yang nantinya akan dijual kembali.
Berbeda dengan distributor yang lebih fokus untuk menyalurkan dan memasarkan produk dari produsen ke konsumen akhir. Umumnya, distributor akan memesan produk dari produsen dalam kuantitas besar untuk bisa dijual kembali. Untuk mempermudah proses distribusi bisnis, sekarang ini sudah banyak software dan aplikasi yang hadir menyediakan layanan ini, salah satunya adalah Distri.
Distri merupakan aplikasi berbasis cloud dengan sistem penyimpanan terpusat untuk menunjang proses distribusi perusahaan. Selain menghadirkan fitur canggih yang terus diperbaharui secara berkala dengan keamanan data yang terjaga, biaya atau harga Distri yang ditawarkan juga jauh lebih rendah dibandingkan aplikasi lain.
3. Jenis Barang

Masing-masing, supplier dan distributor, menyediakan jenis produk yang berbeda. Umumnya, pihak supplier menyajikan komponen atau bahan mentah yang akan diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Di sisi lain, distributor menyediakan produk dari produsen ke pelanggan akhir atau pengecer, mulai dari bahan mentah hingga barang jadi.
4. Fungsi Dalam Rantai Bisnis

Dari segi fungsi, ada banyak perbedaan supplier dan distributor yang cukup mencolok. Selain berperan sebagai penyedia bahan baku, supplier juga bertugas untuk memastikan ketersediaan stok bahan mentah dan kualitas yang sesuai dengan permintaan perusahaan. Tak jarang supplier juga terlibat langsung dalam proses perjanjian kontrak hingga negosiasi harga dengan produsen.
Selain itu, supplier juga harus memantau proses produksi dan menjaga mutu bahan mentah agar hasil kualitasnya tetap optimal. Sedangkan, distributor lebih banyak berperan dalam mendistribusikan produk dari produsen ke pelanggan, serta mencari lebih banyak konsumen sesuai dengan wilayah yang tercakup. Fungsi lain dari distributor adalah menjaga hubungan dan loyalitas pelanggan, mengawasi stabilitas harga, hingga mencegah terjadinya penumpukan produk di lokasi tertentu.
5. Hasil Akhir Produk

Jika berbicara terkait hasil akhir produk, supplier menyediakan stok bahan baku mentah sehingga hasil akhir produknya tidak akan lagi sama karena telah melewati proses pengolahan. Contohnya, ketika supplier mengirimkan tepung terigu ke restoran bakmi, maka hasil akhir produknya yakni dalam bentuk bakmi.
Berbeda dengan distributor, pihak ini berperan dalam menyalurkan barang atau layanan dari produsen ke agen atau pengecer. Oleh karena itu, hasil akhir produknya akan tetap sama sesuai dengan produk awal. Apabila distributor menyediakan produk seprai atau sarung bantal ke konsumen, maka hasil produk akhirnya tetap sama.
6. Keuntungan Yang Diperoleh

Perbedaan supplier dan distributor lainnya yaitu dari keuntungan yang diperoleh. Supplier bisa mendapatkan keuntungan langsung dari produsen melalui penjualan barang baku. Biasanya, harga jual produk sudah disepakati bersama oleh supplier dan konsumen dalam kurun waktu yang ditentukan.
Sedangkan, distributor memperoleh keuntungan dengan cara membeli produk dalam kuantitas besar agar mendapatkan harga yang lebih murah untuk bisa dijual kembali ke konsumen akhir. Semakin banyak produk yang dibeli, maka semakin murah juga harga yang didapatkan. Hal inilah yang memberikan keuntungan untuk distributor.
Baca Juga: 10 Aplikasi Distributor Terbaik
Demikian ulasan tentang perbedaan supplier dan distributor untuk menunjang rantai bisnis perusahaan. Masing-masing memiliki peran tersendiri untuk menyediakan produk hingga bisa sampai ke pelanggan akhir. Kerjasama yang tepat dari keduanya akan melancarkan dan mengoptimalkan potensi bisnis sebuah perusahaan.