Table of Contents
Salesman, Maksimalkan Kunjungan Tokomu (Sales Visit) dengan 9 Tips ini – Akibat pandemi yang merebak di seluruh dunia, banyak aktivitas tatap muka yang terhambat, salah satunya kunjungan toko (sales visit). Namun, kabar baiknya, program vaksin yang telah dijalankan membuat keadaan berangsung-angsur membaik, sehingga kegiatan tatap muka perlahan mulai berjalan kembali. Para salesman dapat kembali melakukan sales visit, asal tetap taat menerapkan protokol kesehatan. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya ya!
Sales visit merupakan salah satu cara efektif untuk menghasilkan penjualan. Meski demikian, respon pelanggan terhadap kedatangan salesman cukup sulit diprediksi. Terkadang mereka menyambutnya dengan antusias, baik, dan ramah. Namun, ada kalanya mereka justru bersikap acuh tak acuh, tidak tertarik dengan kedatangan kita. Karena itu, untuk membuat sales visit yang efektif, persiapan yang baik sangat diperlukan. Lakukan hal berikut ini untuk optimalkan sales visit-mu.
Gunakan 9 Cara Ini untuk Maksimalkan Sales Visit-mu!
1. Buat Rencana Kunjungan & Aktivitas Sebelum Memulai Kunjungan
Membuat jadwal kegiatan untuk aktivitas apapun akan sangat membantumu melewati hari dengan baik. Sama halnya ketika Anda membuat rencana aktivitas dan sales visit. Dengan adanya rencana yang jelas, kemungkinan kunjungan Anda menjadi efektif akan semakin besar. Selain manajemen waktu, fokusmu juga menjadi lebih jelas.
Anda dapat mulai dengan membuat daftar toko yang ada di sekitar lokasi yang akan dikunjungi. Upayakan untuk mengunjungi semua toko pada daftar yang telah Anda buat. Jika kegiatan hari itu cukup padat dan melelahkan, mungkin saja Anda melupakan aktivitas penting lainnya. Oleh karena itu, Anda juga dapat membuat rencana aktivitas apa saja yang akan dilakukan hari itu selain sales visit.
Baca lebih lanjut: Tingkatkan Produktivitas Sales Lapangan dengan 3 Cara Ini!
2. Pahami Produk yang Dijual Sebaik Mungkin

Bagaimana bisa seorang sales mempersuasi pelanggan untuk membeli produk, jika ia sendiri tidak tahu tentang produk yang ia jual? Oleh karena itu, pastikan Anda menguasai produk yang Anda jual, mulai dari manfaat hingga keunggulannya dari produk kompetitor. Pastikan semua keraguan dan pertanyaan pelanggan dapat dijawab dengan baik. Jika Anda mampu menjelaskan dengan baik tentang produk yang dijual, pelanggan akan lebih mudah terpengaruh dan tertarik untuk membeli produkmu.
3. Pelajari Informasi Toko yang akan Dikunjungi
Melakukan kunjungan tanpa mengetahui latar belakang pelangganmu akan meningkatkan kemungkinan penjualan gagal. Mengetahui nama pemilik atau pelanggan yang Anda ajak bicara hingga jumlah outlet yang mereka punya, pastinya akan memberikan impresi baik kepada pelanggan. Oleh karena itu, sebelum mengunjungi toko, pastikan selalu lakukan riset ya!
4. Cari Tahu Perilaku Pelanggan
Amati pola pelanggan saat membeli produk. Kebiasaan apa saja yang mereka lakukan sebelum memutuskan untuk membeli produkmu. Apakah mereka tipikal yang mudah terbuai dengan diskon? Apakah mereka senang untuk berbasa-basi terlebih dahulu? Atau justru tipikal yang ‘straight to the point’? Lakukan pendekatan yang paling sesuai dengan kebiasaan mereka akan membuatmu lebih mudah untuk menjual produkmu.
5. Jangan Datang ketika Jam Sibuk atau Jam Istirahat
Masing-masing toko memiliki jam sibuk tersendiri. Misalnya ketika jam istirahat atau makan siang, toko biasanya ramai pembeli. Ketika toko ramai, kemungkinan besar mereka akan mengabaikanmu karena mereka sibuk melayani pembeli. Pastikan Anda datang di jam lenggang atau ketika toko sepi, agar fokus mereka tertuju padamu.
Riset membuktikan, pagi hari (jam 8-10) dan sore hari (jam 4-6) merupakan waktu yang paling sering terjadi transaksi. Waktu tersebut adalah “jam nyaman” mereka. Pelanggan juga cenderung lebih responsif pada pertengahan atau akhir minggu (Rabu dan Jumat), dibandingkan hari lainnya. Untuk memaksimalkan penjualan, pastikan Anda datang di “jam nyaman” tersebut ya!
6. Jalin Pertemanan dengan Pelanggan
Pelanggan bisa mengetahui ketika salesman hanya “berbasa-basi” untuk menarik pelanggan melakukan transaksi. Padahal, menjalin koneksi/pertemanan dengan pelanggan terbukti membuat mereka lebih sering melakukan transaksi karena merasa percaya dan lebih dekat lho!
Untuk menjalin koneksi yang baik, Anda dapat melakukan hal-hal sederhana seperti mengucapkan salam, berjabat tangan, hingga menanyakan kabar mereka. Gunakan gestur tubuh yang ramah dan jangan lupa tersenyum! Hal ini dapat memberikan impresi yang baik dan membuat mereka lebih nyaman.
7. Gali Kebutuhan Pelanggan dengan Aktif
Seringkali pelanggan tidak tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Salah satu cara untuk menggali keinginan dan kebutuhan adalah dengan aktif bertanya. Pancing mereka dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya seputar permasalahan yang sering dihadapi, lalu jadikan momen tersebut menyadarkan mereka bahwa ternyata produkmu bisa jadi solusi!
8. Rutin Evaluasi

Setiap selesai mengunjungi toko, usahakan selalu lakukan evaluasi. Hal apa saja yang bekerja dengan baik untuk masing-masing toko, mulai dari cara penjualan yang berhasil hingga pola pendekatan yang efektif. Gunakan hasilnya untuk bangun strategi penjualan selanjutnya.
9. Buat Target Penjualan Pribadi
Dengan hasil evaluasi yang sudah didapatkan, Anda dapat membuat target harian pribadi dengan lebih jelas dan spesifik. Jadikan target tersebut sebagai acuan dalam melakukan aktivitas penjualan. Jadikan target tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan penjualan Anda. Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai, kelebihan yang harus dipertahankan, serta kekurangan yang perlu diperbaiki, Anda akan menjadi lebih termotivasi.
Baca lebih lanjut: Target Penjualan dengan Metode SMART: 100% Lebih Efektif!
Para sales, coba terapkan 9 cara berikut untuk maksimalkan kunjungan tokomu ya! Semoga membantu 🙂

FAQ
1. Bagaimana seorang salesman dapat menyesuaikan strategi kunjungan toko berdasarkan kondisi dan preferensi pelanggan untuk meningkatkan efektivitas penjualan?
Seorang salesman dapat menyesuaikan strategi kunjungan toko dengan memahami karakteristik dan preferensi pelanggan secara lebih mendalam. Ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan informasi sebelumnya tentang kebiasaan belanja dan preferensi produk dari pelanggan tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan, seorang salesman dapat mengadaptasi pendekatan dan penawaran produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Misalnya, jika seorang pelanggan cenderung membeli produk dengan diskon, seorang salesman dapat menawarkan produk-produk diskon atau paket promo yang sesuai dengan preferensi mereka.
2. Apakah terdapat perbedaan dalam persiapan kunjungan toko antara pelanggan yang sudah dikenal sebelumnya dan pelanggan baru, dan bagaimana cara mengatasinya?
Tentu saja, persiapan kunjungan toko bisa berbeda antara pelanggan yang sudah dikenal sebelumnya dan pelanggan baru. Untuk pelanggan yang sudah dikenal sebelumnya, seorang salesman mungkin sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang preferensi produk dan kebiasaan belanja mereka. Oleh karena itu, persiapan untuk kunjungan toko kepada pelanggan yang sudah dikenal biasanya melibatkan peninjauan ulang data-data pelanggan, evaluasi hasil penjualan sebelumnya, dan penyusunan strategi penjualan yang lebih terarah berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Sementara itu, untuk pelanggan baru, persiapan kunjungan toko lebih fokus pada pengumpulan informasi tentang pelanggan baru tersebut. Ini bisa dilakukan melalui riset pasar atau wawancara awal untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Selain itu, seorang salesman juga perlu menyiapkan materi promosi atau presentasi yang menarik untuk memperkenalkan produk kepada pelanggan baru tersebut.
3. Selain waktu yang disarankan untuk kunjungan, apakah terdapat faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sales visit?
Selain waktu yang disarankan untuk kunjungan, faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sales visit antara lain adalah jam sibuk dan jam istirahat toko. Seorang salesman perlu menghindari waktu-waktu di mana toko biasanya ramai pembeli, seperti jam sibuk atau jam istirahat, karena pada saat itu kemungkinan besar pelanggan akan sibuk melayani pembeli dan tidak punya waktu untuk berbicara dengan salesman. Sebaliknya, waktu-waktu yang lebih sepi atau jam nyaman pelanggan, seperti pagi hari atau sore hari di luar jam sibuk, lebih disarankan untuk melakukan sales visit karena pada saat itu pelanggan cenderung lebih responsif terhadap kunjungan salesman.