You are currently viewing Apa itu Manufaktur? Simak Definisi, Jenis, dan Ciri-Ciri

Apa itu Manufaktur? Simak Definisi, Jenis, dan Ciri-Ciri

Salah satu industri yang memiliki prospek menggiurkan adalah manufaktur. Apa itu manufaktur? Ini merupakan sektor bisnis yang berperan besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Di zaman yang semakin berkembang, hasil produksi industri ini juga semakin beragam, mulai dari logam hingga produk makanan. Jika Anda ingin kenal lebih dalam tentang manufaktur, mari simak selengkapnya!

Baca Juga: Modern Trade Adalah: Definisi, Keunggulan, Tantangan, dan Strategi

Apa itu Manufaktur?

Istilah ini cukup terdengar familiar di telinga, lantas apa itu manufaktur? Manufaktur adalah proses penciptaan suatu produk yang bernilai tinggi dengan cara mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang siap siap dipasarkan sebagai komoditas bisnis. Umumnya, proses ini melalui serangkaian pengolahan menggunakan alat, mesin, tenaga kerja, hingga teknologi. 

Sedangkan, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melaksanakan semua kegiatan aktivitas manufaktur tersebut, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga menjadi barang jadi yang siap dikirimkan ke distributor atau konsumen.

Jenis-jenis Manufaktur

Setelah mengenali apa itu manufaktur, selanjutnya kenali juga berbagai jenis strategi manufaktur yang umumnya diterapkan, berikut ini:

1. Make to Stock (MTS)

Jenis strategi manufaktur yang pertama yaitu Make to Stock. Strategi ini dilakukan dengan memproduksi barang terlebih dahulu, kemudian menyimpannya di dalam toko. Nantinya barang tersebut akan digunakan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Untuk memprediksi permintaan konsumen, biasanya perusahaan akan mengandalkan data riwayat pembelian dan juga analisis tren pasar.

Make to Stock menghadirkan banyak keuntungan menarik, seperti bisa mengefisiensi biaya per unit dan kecepatan dalam memenuhi permintaan pasar. Dengan memproduksi produk secara massal, maka apabila terjadi lonjakan permintaan, perusahaan telah menyediakan barang yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika strategi ini tidak dijalankan dengan baik dan meleset dari prediksi permintaan, maka kemungkinan bisa menyebabkan penumpukan barang akibat kelebihan stok. 

2. Make to Order (MTO)

Apa itu manufaktur Make to Order? Berbeda dengan jenis sebelumnya, Make to Order adalah metode pembuatan barang yang dilakukan hanya jika ada permintaan dari konsumen. Strategi ini memungkinkan adanya permintaan customized dari pelanggan, di mana mereka bisa secara khusus meminta spesifikasi atau desain tertentu. Misalnya, produsen furniture yang menawarkan desain dan ukuran lemari sesuai kebutuhan pembeli. 

Keuntungan dari MTO yakni perusahaan akan terhindar dari risiko kelebihan stok karena produknya tidak disimpan dalam toko, melainkan dibuat langsung untuk pelanggan. Selain itu, hal ini akan meminimalisir biaya penyimpanan barang. Namun, metode ini cukup memakan biaya dan waktu dalam proses pembuatannya. Pasalnya, proses benar-benar dimulai dari awal setiap ada pemesanan. Biaya yang dikeluarkan pun lebih besar dibandingkan produksi massal. Tentunya hal ini akan menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis dengan jenis manufaktur ini.

3. Make to Assemble (MTA)

Sedangkan, Make to Assemble adalah gabungan dari MTS dan MTO. Metode produksi ini dilakukan dengan menciptakan barang terlebih dahulu dan menyimpannya, selanjutnya barang akan dirakit jika ada permintaan pesanan. Cara ini tentunya menghadirkan fleksibilitas dalam mempersiapkan barang. Pasalnya, waktu tunggu pun lebih terminimalisir sehingga proses produksi tetap efisien. Konsumen pun bisa meminta barang dengan spesifikasi khusus yang dikirimkan dalam waktu cepat. 

Sangat penting untuk mengetahui apa itu manufaktur dan berbagai jenisnya karena masing-masing memiliki kelebihan dan tantangannya tersendiri.

Ciri-ciri Manufaktur

Perusahaan manufaktur sendiri memiliki ciri-ciri tersendiri, di antaranya:

1. Pendapatan Berasal dari Hasil Penjualan

Ciri-ciri dari manufaktur, salah satunya adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Pasalnya, perusahaan ini akan membuat dan juga menjual barang produksinya, mulai dari barang setengah jadi hingga barang jadi. Contohnya, produk otomotif, furniture, elektronik, makanan dan minuman, dan sebagainya.

2. Jenis Inventaris Perusahaan 

Bahan mentah menjadi inventaris utama dalam perusahaan manufaktur, seperti kayu, logam, plastik, tembaga, dan lainnya. Bahan baku ini nantinya akan diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan permintaan konsumen.

3. Memiliki Persediaan Fisik

Tentunya, perusahaan manufaktur memiliki persediaan produk dalam bentuk fisik yang bisa dilihat dan diraba. Persediaan ini meliputi barang setengah jadi dan barang. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, biasanya perusahaan selalu melakukan update stok barang sehingga proses produksi pun tidak terganggu.

Untuk mempermudah proses manajemen stok ini, tak jarang perusahaan menggunakan teknologi atau sistem otomatis. Misalnya, menggunakan aplikasi Distri. Distri merupakan aplikasi terintegrasi yang didesain dengan fitur dan sistem canggih untuk mempermudah pengelolaan bisnis manufaktur. Dengan aplikasi Distri, Anda bisa memastikan ketersediaan bahan baku dan barang jadi. Selain itu, proses pendistribusiannya pun bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Jika Anda tertarik, harga aplikasi Distri ternyata sangat terjangkau. Jadi, Anda bisa menikmati semua manfaatnya tanpa harus merogoh kocek dalam!

Baca Juga: Distributor Adalah dan Contohnya: Pahami Definisi dan Jenisnya

Demikian informasi tentang apa itu manufaktur, mulai dari jenis strategi hingga ciri-cirinya. Seiring berkembang pesatnya teknologi, proses manajemen bisnis manufaktur menjadi lebih mudah dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak khusus, seperti Distri.