Efektivitas strategi distribusi memegang peran vital dalam perkembangan dan keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat adalah kunci untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Perusahaan pun bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan maksimal.
Namun, perlu diketahui bahwa sebelum menentukan strategi yang sesuai untuk bisnis Anda, ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan. Supaya tidak bingung, mari simak penjelasannya dalam artikel ini.
Baca Juga: Diferensiasi Produk: Simak Tujuan, Jenis, dan Strategi
Apa itu Strategi Distribusi?

Sebelum memahami berbagai strateginya, mari kenali dulu apa yang dimaksud strategi dalam distribusi. Ini adalah sebuah proses atau langkah strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi metode terbaik dalam proses pengiriman produk ke pelanggan akhir. Untuk bisa menentukan strategi yang kuat dan efektif, perusahaan harus melakukan analisis secara menyeluruh dan mendalam terkait sistem distribusi, yang mana meliputi tren pasar, tingkat permintaan dan preferensi konsumen, kompetisi pasar, pesaing, dan sebagainya.
Tanpa strategi jitu, perusahaan mungkin akan kesulitan dalam menjangkau pasar baru ataupun bersaing di pasar yang kompetitif. Tak bisa dipungkiri, strategi dalam distribusi sangat dibutuhkan karena bisa mengefisiensikan operasional, memaksimalkan manajemen stok ketersediaan, hingga meminimalisir biaya pengiriman atau logistik.
Tipe Strategi Distribusi

Ada beberapa jenis strategi distribusi yang bisa Anda pertimbangkan untuk meningkatkan penjualan. Pastikan untuk memilih strategi yang sesuai dengan bisnis Anda, berikut ini di antaranya:
1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung adalah tipe saluran distribusi di mana produsen akan menjual produknya langsung ke konsumen tanpa harus melewati perantara. Jadi, strategi ini memungkinkan pembeli untuk menerima produknya secara langsung dari produsen. Biasanya, strategi ini menawarkan harga produk yang kompetitif.
2. Distribusi Tidak Langsung

Berbeda dengan jenis distribusi sebelumnya, distribusi tidak langsung justru harus melibatkan beberapa perantara supaya barang bisa sampai hingga ke tangan pelanggan akhir. Kelebihan dari strategi ini yaitu produsen bisa menghemat waktu dan biaya operasional. Pasalnya, pihak ketiga atau pengecer dalam rantai pasokan akan bertanggung jawab atas produk tersebut. Bagi pembeli, strategi ini kemungkinan bisa meningkatkan biaya produk menjadi lebih tinggi.
3. Distribusi Intensif

Adapun jenis strategi dengan distribusi intensif. Distribusi ini tak hanya bisa digunakan untuk perusahaan berskala besar, tapi juga bisa diterapkan untuk toko kelontong atau toko kecil. Diketahui, distribusi ini berfokus dalam menyediakan barang bagi pelanggan di sebanyak mungkin outlet atau toko.
Umumnya, produk yang dijual dengan strategi ini adalah yang bersifat fast moving. Contohnya, penjualan makanan dan minuman kemasan hingga produk perawatan tubuh.
4. Distribusi Eksklusif

Strategi distribusi berikutnya adalah distribusi eksklusif. Tipe distribusi ini dilakukan dengan memberikan hak tunggal kepada satu pengecer atau pedagang grosir di pasar tertentu untuk menjual maupun mendistribusikan produk dari perusahaan. Strategi ini akan membatasi ketersediaan produk sehingga menciptakan citra merek yang ekslusif.
5. Distribusi Selektif

Dalam distribusi selektif, perusahaan akan memilih jaringan distributor atau pengecer tertentu saja untuk bisa menjual produk mereka. Strategi ini akan meminimalisir persaingan, pihak produsen pun bisa melakukan analisis penjualan secara lebih optimal. Jadi di suatu wilayah, tak semua distributor akan terpilih. Umumnya, beberapa produk yang dijual dengan menggunakan strategi ini yakni produk perlengkapan rumah tangga, elektronik, fashion, dan lainnya.
6. Distribusi Online

Mengikuti pesatnya perkembangan era digital dan teknologi, kini distribusi online semakin populer. Dalam strategi ini, perusahaan akan menjual produk secara daring melalui platform marketplace, website, dan sebagainya. Strategi mampu menjangkau pasar yang lebih luas, mulai dari area terpencil hingga global.
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Distribusi

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi:
1. Lokasi Target Pasar

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi yang tepat adalah lokasi target pasar. Dengan memahami lokasi ini, perusahaan bisa memasarkan produknya dengan lebih tepat sasaran. Misalkan, menyediakan produk perlengkapan mahasiswa di sekitar kampus.
2. Lokasi Bisnis
Di samping itu, lokasi bisnis juga bisa menjadi faktor krusial. Jadi pastikan untuk memilih lokasi yang strategis sesuai dengan jenis produk yang perusahaan Anda tawarkan.
3. Gudang

Manajemen gudang yang baik juga bisa menjadi faktor berpengaruh dalam menentukan strategi yang efektif. Anda harus mengoptimalkan manajemen gudang penyimpanan agar bisa memastikan stok yang tersedia sudah sesuai.
4. Logistik dan Transportasi

Tentunya, untuk bisa menemukan strategi yang cocok untuk bisnis Anda, faktor logistik dan transportasi juga perlu dipertimbangkan. Dengan adanya transportasi dan logistik yang terstandarisasi, maka produk perusahaan pun bisa dikirimkan dengan tepat waktu dan aman ke tangan konsumen.
Baca Juga: Apa itu Logistik? Ketahui Arti, Tujuan, dan Manfaatnya
Itulah informasi lengkap tentang berbagai strategi distribusi dan faktor yang mempengaruhinya. Untuk memaksimalkan proses distribusi, Anda bisa menggunakan aplikasi distributor terbaik, seperti Distri. Aplikasi terintegrasi berbasis cloud ini didesain khusus untuk distributor dan UKM. Dalam satu platform saja, Anda bisa mengelola seluruh kebutuhan bisnis distribusi Anda. Harga aplikasi Distri juga terjangkau sehingga tidak akan menguras budget Anda. Cek selengkapnya tentang Distri di sini.