You are currently viewing Apa itu Retur? Ini Pengertian dan Cara Menanganinya
3D Isometric Flat Vector Conceptual Illustration of Product Exchange And Return, Purchase Refunding

Apa itu Retur? Ini Pengertian dan Cara Menanganinya

Dalam kegiatan jual beli, istilah retur barang mungkin sudah tidak terdengar asing di telinga Anda. Namun, sebenarnya apa itu retur? Biasanya proses ini dilakukan jika pesanan yang diterima tidak sesuai dengan ekspektasi. Untuk lebih jelasnya, mari pelajari definisi hingga  cara menangani retur. Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Apa itu Wholesale? Cek Definisi, Jenis, dan Kelebihannya

Apa itu Retur?

Istilah retur cukup familiar dalam dunia bisnis. Secara umum, apa itu retur bisa diartikan sebagai sebuah proses atau kegiatan pengembalian produk yang telah dibeli oleh konsumen kepada penjual dengan alasan tertentu. Ada berbagai alasan yang menyebabkan pengajuan retur ini, misalnya spesifikasi barang yang diterima tidak sesuai, kondisi barang cacat, kerusakan produk, dan penyebab lainnya. 

Setiap barang yang diretur akan berdampak pada penjual atau pemilik bisnis sehingga hal ini perlu dipantau secara ketat. Pasalnya, jika retur barang terjadi terlalu sering, maka risiko perusahaan mengalami kerugian pun akan lebih besar.

Alasan dan Penyebab Retur Barang

Setelah memahami apa itu retur barang, Anda juga perlu mengetahui berbagai alasan yang umumnya menjadi penyebab pengembalian barang dari pembeli. Di antaranya yaitu:

1. Produk yang Dipesan Salah

Ketika melakukan pemesanan secara daring di platform belanja atau marketplace, terkadang pembeli tidak sadar bahwa mereka telah memesan produk yang salah. Ketika barang datang, pembeli tersebut biasanya akan mengajukan retur.

2. Spesifikasi Produk Tidak Sesuai Ekspektasi

Di samping itu, alasan lain pembeli mengajukan pengembalian barang adalah spesifikasi produk yang tidak sesuai. Sebagai contoh, pembeli memesan produk dengan ukuran dan warna tertentu, namun ketika barang tiba warna dan ukuran barang tersebut tidak sesuai ekspektasi mereka. Maka, konsumen dapat mengembalikan barang pesanannya itu ke penjual.

3. Kuantitas Produk yang Diterima Konsumen Berlebihan

Ketika berbicara apa itu retur dan alasannya, maka kelebihan kuantitas produk bisa menjadi salah satu penyebab pembeli meminta retur. Dalam beberapa kasus, penjual secara tidak sengaja mengirim barang tambahan kepada pembeli sehingga jumlah produk yang diterima oleh konsumen lebih banyak daripada yang dipesan. Oleh karena itu, pembeli akan mengajukan pengembalian.

4. Keterlambatan Pengiriman Barang

Keterlambatan pengiriman barang juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab konsumen meminta retur. Pasalnya, banyak pembeli yang sengaja memesan produk tertentu untuk digunakan pada tanggal atau event spesifik. Jika barang datang terlambat, maka pembeli kemungkinan tidak akan membutuhkan barang itu lagi sehingga mereka akan mengembalikannya.

5. Produk yang Diterima Cacat atau Rusak

Pembeli juga akan melakukan pengembalian jika produk yang diterima dalam kondisi cacat atau bahkan rusak. Hal ini mungkin terjadi ketika proses pengemasan dan pengiriman barang. Oleh karena itu, pembeli bisa meminta retur untuk penggantian barang baru atau pengembalian dana sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Cara Menangani Retur Barang

Sekarang Anda pastinya sudah memahami apa itu retur dan berbagai alasannya. Perlu dicatat bahwa retur barang yang terlalu sering bisa mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk Anda mengetahui cara penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa caranya:

1. Menyusun Syarat dan Ketentuan yang Jelas

Untuk menghindari risiko kerugian dari retur barang, pastikan Anda telah membuat syarat dan ketentuan retur barang yang jelas, detail, dan mudah dipahami. Dengan ini, Anda dan pembeli memiliki acuan atau regulasi pengembalian barang yang harus diikuti. Pembeli pun tidak akan semena-mena mengembalikan produk tanpa aturan yang jelas. 

2. Menetapkan Batas Waktu Pengembalian Barang

Selain itu, Anda juga harus menetapkan batas waktu tertentu untuk pengembalian barang yang harus dipatuhi pembeli. Buatlah batas waktu yang wajar sesuai dengan jenis produk yang dijual, misalnya dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu. Tujuannya supaya tidak merugikan kedua belah pihak. Apabila telah melewati batas waktu tersebut, maka barang tidak bisa lagi dikembalikan kepada penjual. Pembeli akan menanggung sendiri ketidaksesuaian atau kerusakan produk yang dibeli. 

3. Menangani Retur dengan Cepat dan Sigap

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Anda juga harus bisa melakukan penanganan retur barang dengan cepat dan sigap. Dengan memberikan pelayanan yang baik, maka hal ini juga akan meningkatkan rasa kepercayaan pelanggan dalam menggunakan produk Anda. 

4. Penentuan Biaya Retur

Selain itu, Anda juga harus memperhitungkan biaya dari setiap pengembalian barang, salah satunya adalah biaya pengiriman. Anda harus membuat kesepakatan yang jelas, apakah biaya pengiriman akan ditanggung oleh pembeli atau penjual. Jadi, pelanggan tidak akan bingung terkait pembebanan biaya ongkos kirim ketika barang dikembalikan ke penjual. 

Semua proses penanganan retur harus dilakukan dengan tepat supaya tidak merugikan perusahaan. Dalam praktiknya, Anda juga bisa menggunakan software atau aplikasi bisnis untuk memudahkan proses ini. Salah satu aplikasi yang bisa Anda manfaatkan adalah Distri. 

Aplikasi Distri menghadirkan fitur canggih untuk kemudahan penanganan retur hingga penugasan pengantaran atau pengembalian pesanan langsung ke aplikasi kurir beserta pelacakannya. Jadi, retur barang bisa ditangani dengan lebih efisien dan efektif. Menariknya lagi, harga aplikasi Distri sangatlah murah sehingga Anda tetap bisa menghemat anggaran.

Baca Juga: Cara Menganalisis Data Bisnis dengan Akurat dan Mudah, Intip Metodenya

Demikianlah penjelasan tentang apa itu retur, alasan, dan cara penanganannya yang penting untuk Anda ketahui. Dengan manajemen retur yang baik, perusahaan akan terhindar dari risiko kerugian. Di sisi lain, rasa kepercayaan dan kepuasan konsumen juga bisa meningkat.