Agar bisa menentukan keputusan dan strategi bisnis yang tepat untuk masa depan, maka Anda harus melakukan analisis data perusahaan terlebih dahulu. Dengan proses ini, Anda bisa mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki untuk perkembangan bisnis. Cara menganalisis data ada berbagai macamnya, jadi pastikan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dalam artikel ini, Anda bisa menemukan berbagai metode analisis terbaik.
Baca Juga: 9 Contoh Strategi Pemasaran Produk yang Mudah tapi Efektif
10 Cara Menganalisis Data Bisnis dengan Akurat dan Mudah

Berikut ini beberapa cara menganalisis data bisnis dengan akurat dan mudah yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
1. Metode CATWOE

CATWOE atau singkatan dari clients (klien), actors (aktor), transformation (transformasi), world view (pandangan dunia), owner (pemilik), dan environmental constraints (kendala lingkungan), merupakan sebuah teknik untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang tepat. Jadi, CATWOE dapat memberikan Anda gambaran tentang bagaimana tindakan yang dilakukan bisa memengaruhi pihak satu dan lainnya.
1. Analisis MOST

Tak hanya CATWOE, Anda juga bisa menggunakan analisis MOST. MOST atau merupakan singkatan dari mission, objectives, strategy, dan tactics adalah sebuah kerangka kerja untuk menganalisis apa tujuan yang ingin dicapai perusahaan dan bagaimana cara meraihnya. Jadi, teknik ini akan berfokus pada rencana perusahaan untuk masa depan (mission), goals yang terdapat pada mission (objectives), strategi yang digunakan (strategy), dan teknik yang diterapkan untuk mengeksekusi strategi (tactics).
2. Analisis PESTLE

Cara menganalisis data bisnis yang berikutnya adalah PESTLE. Metode ini akan memperhitungkan faktor lingkungan yang berdampak pada perencanaan strategis dan juga kinerjanya.
- Politics: dukungan finansial, inisiatif pemerintah, dan kebijakan
- Economy: tenaga kerja, harga bahan baku, energi, bunga dan tingkat inflasi
- Social: budaya, pendidikan, media, gaya hidup, populasi
- Technology: sistem komunikasi, informasi, dan teknologi
- Legal: peraturan, hukum, dan standarisasi
- Environment: polusi, limbah, daur ulang, dan pola cuaca
3. Business Process Modeling (BPM)

Metode lainnya yang juga bisa Anda terapkan adalah business process modeling (BPM). Ini merupakan proses pendekatan analisis bisnis untuk mengidentifikasi kesenjangan antara proses bisnis masa kini dan masa depan. BPM ini terdiri dari empat langkah, yaitu merencanakan strategi, menganalisis model bisnis, merancang dan menguraikan prosedur, serta mengevaluasi teknik solusi bisnis tingkat lanjut.
4. Analisis SWOT

Adapun cara menganalisis data lainnya yaitu dengan menggunakan metode SWOT. SWOT atau singkatan dari strength, weakness, opportunities, dan threats, merupakan salah satu metode yang paling populer digunakan. Pasalnya, teknik ini bisa digunakan untuk setiap tahap maupun tingkatan proyek. Dalam analisis ini, Anda bisa mengkategorikan data ke dalam empat kuadran.
- Strength: kelebihan yang dimiliki bisnis, sumber daya unik, dan penghematan anggaran
- Weakness: rincian faktor yang menyebabkan hilangnya penjualan, area yang perlu diperbaiki dan dikembangkan, kerugian.
- Opportunities: segala potensial bisnis dan peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
- Threats: risiko eksternal, pesaing, dan berbagai hambatan lainnya.
5. Brainstorming

Selain itu, metode analisis yang banyak dipakai adalah brainstorming. Umumnya, teknik ini dilakukan secara berkelompok. Jadi, masing-masing partisipan akan memberikan ide atau pemikiran yang kreatif untuk menciptakan solusi atas sebuah masalah.
6. Non-Functional Requirement Analysis

Opsi lainnya yaitu non-functional requirement analysis atau analisis kebutuhan non-fungsional. Teknik ini umumnya dilakukan untuk proyek dengan solusi teknologi yang telah diubah bahkan diganti. Metode ini dipakai untuk mengetes beberapa hal, seperti reliability atau keandalan, logging, security atau keamanan, dan performance atau performa.
7. Requirement Analysis

Cara menganalisis data selanjutnya adalah requirement analysis atau analisis kebutuhan. Metode ini dipakai apabila proposal solusi untuk memahami tujuan yang diharapkan bisa dicapai oleh proyek. Anda bisa melakukannya dengan melakukan wawancara dan workshop yang melibatkan pemangku kepentingan atau stakeholder secara langsung.
8. Cerita Pengguna

Ini merupakan cara analisis modern dan efektif yang bisa Anda terapkan, biasanya memakai metodologi Agile untuk mengumpulkan pandangan dan pengalaman dari para pengguna akhir. Tujuannya yakni agar bisa mengembangkan solusi bisnis.
9. Pemodelan Kasus

Use case modelling atau pemodelan kasus adalah teknik yang digunakan ketika fase desain proyek development atau pengembangan software. Metode ini bisa memberikan gambaran tentang ruang lingkup fungsionalitas sistem yang diajukan. Use case modelling memerlukan beberapa komponen penting, seperti sistem (system), penggunaan kasus (use case), aktor (actors), asosiasi (association), dan stereotip (stereotypes).
Itulah daftar cara menganalisis data dengan akurat dan mudah, Anda bisa menggunakan metode SWOT, CATWOE, MOST, PESTLE, business process modeling (BPM), brainstorming, dan sebagainya. Untuk memudahkan semua proses analisis tersebut, Anda bisa memanfaatkan bantuan teknologi atau perangkat lunak. Misalnya dengan menggunakan Distri.
Baca Juga: 9 Cara Promosi Produk yang Ampuh Tingkatkan Penjualan
Aplikasi terintegrasi ini mampu menyediakan analisis bisnis dan laporan yang akurat dan real-time sehingga bisa meminimalisir risiko kesalahan. Menariknya, harga aplikasi Distri sangat terjangkau sehingga tidak akan menguras kantong. Apabila Anda ingin mencari tahu lebih dalam tentang Distri, bisa klik di sini. Semoga bermanfaat!