Memahami apa itu inventory merupakan hal wajib bagi setiap pebisnis, alasannya karena aspek ini akan berdampak pada pemenuhan permintaan dan peningkatan kepuasan konsumen. Untuk lebih lengkapnya, artikel ini akan menghadirkan ulasan secara mendalam tentang definisi inventory, tujuan, dan berbagai jenisnya.
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Stok Barang Terbaik untuk Mempermudah Bisnis
Apa itu Inventory?

Jika diterjemahkan secara harfiah, maka inventory adalah stok atau persediaan. Lantas, apa itu inventory secara definisi? Inventory merupakan bahan atau barang yang dikelola perusahaan untuk nantinya akan dijual atau digunakan dengan tujuan tertentu. Inventory sendiri bisa berbentuk bahan baku yang dibeli perusahaan untuk diubah menjadi produk baru. Bisa juga berbentuk produk massal yang diuraikan dan dijual terpisah atau berbentuk software, dan sebagainya.
Untuk bisa mengelola inventory secara benar dan baik, tentunya dibutuhkan manajemen inventaris. Tujuannya agar pengelolaan stok persediaan produk dapat dikelola dengan benar dan efektif, sehingga bisa menghindari risiko hal-hal yang tidak diinginkan atau merugikan perusahaan. Misalnya, kelebihan atau kekurangan stok ketersediaan.
Proses manajemen inventaris ini akan lebih mudah dilakukan jika memanfaatkan bantuan teknologi, misalnya aplikasi Distri. Anda bisa melacak dan mengetahui ketersediaan stok di perusahaan secara otomatis dan real-time. Selain itu, penyimpanan datanya dilakukan secara terpusat sehingga lebih terjamin keamanannya. Jika berbicara soal biaya, harga aplikasi Distri sangatlah terjangkau, apalagi Anda tidak perlu lagi membeli server tambahan.
Jenis-Jenis Inventory

Setelah mengetahui apa itu inventory, sekarang kenali juga berbagai jenisnya dalam bisnis, seperti:
1. Bahan Mentah atau Bahan Baku

Jenis inventory atau stok yang pertama adalah bahan baku yang berwujud mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk akhir, misalnya kayu, kain, plastik, baja, aluminium, besi, dan sebagainya. Umumnya, bahan mentah ini dibeli oleh perusahaan melalui pemasok atau supplier. Konsep stok bahan mentah ini paling sering dijumpai dalam industri manufaktur.
2. Work in Process (Persediaan Produk dalam Proses)

Bahan mentah yang telah dikirim, namun belum melalui produksi tertentu sehingga belum selesai menjadi barang jadi, disebut sebagai produk dalam proses. Jadi, ini merupakan produk yang telah menjadi suatu bentuk namun masih memerlukan proses atau tahapan produksi lanjutan.
Sebagai contoh, setelah kain diolah menjadi baju oleh pabrik tekstil, maka perlu dilakukan quality control sebelum dikemas untuk dikirim ke konsumen. Perusahaan harus memastikan bahwa baju yang dibuat telah memenuhi kualitas dan standar dengan baik.
3. Produk Jadi

Setelah barang melewati semua tahapan produksi, selanjutnya produk siap dijual dan dikirimkan ke konsumen. Inilah yang disebut sebagai barang atau produk jadi. Dalam inventory, persediaan bahan baku, produk dalam proses, dan barang jadi merupakan tiga komponen penting untuk kelancaran produksi.
4. Barang MRO

Maintenance Repairing and Operating Supplies (MRO) adalah istilah yang berkaitan dengan perusahaan manufaktur. Sebenarnya produk ini tidak diperhitungkan sebagai inventory dalam akuntansi atau pembukuan, tapi MRO ini sangatlah penting dalam pekerjaan organisasi.
Pasalnya, stok produk MRO ini dipakai dalam proses perawatan, perbaikan dan pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Contoh dari barang MRO di antaranya yakni oli, baut, mur, paku, sekrup, dan lainnya.
5. Stok Penyangga atau Cadangan

Untuk mengantisipasi fluktuasi dan perubahan pasar yang terkadang sulit diprediksi, maka perusahaan wajib memiliki stok penyangga atau cadangan. Pasalnya, perubahan pasar yang begitu cepat bisa memberikan dampak besar pada bisnis, misalnya kekurangan stok karena tingginya permintaan konsumen.
Jika Anda memiliki stok cadangan, maka ini bisa menjadi solusi jika sewaktu-waktu permintaan pelanggan melonjak, terjadi keterlambatan pengiriman, dan hambatan lainnya. Semua masalah tersebut bisa teratasi dengan mudah jika stok penyangga telah tersedia.
Tujuan Inventory

Selain apa itu inventory dan jenis-jenis, artikel ini juga akan mengulas tujuan dari adanya stok dan persediaan dalam perusahaan. Beberapa di antaranya yaitu:
1. Mencegah Risiko Keterlambatan Barang

Salah tujuan dari inventaris yaitu mencegah risiko keterlambatan pengiriman produk dari pemasok atau supplier. Keterlambatan ini bisa berpengaruh besar pada rantai pasok, namun dengan manajemen inventory yang memadai, hal ini akan bisa diatasi dengan mudah.
2. Memenuhi Permintaan Konsumen dengan Baik

Tentunya, inventory juga ditujukan agar bisa memenuhi permintaan konsumen dengan baik, sehingga bisa meningkatkan citra positif perusahaan di mata konsumen. Apalagi ketika terjadi lonjakan permintaan dari pelanggan, jika perusahaan bisa tetap memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik, maka kepuasan pelanggan pun akan meningkat.
3. Memastikan Keberlangsungan Produksi Berjalan Efektif

Dalam penjelasan apa itu inventory, bahan mentah harus diolah terlebih dahulu sebelum berwujud menjadi barang jadi untuk kemudian disimpan dan dijual. Salah satu fungsi dari inventaris, tentunya untuk menjaga keberlangsungan proses produksi barang agar berjalan dengan efektif.
Dengan terjaganya produksi, maka perusahaan bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya kehabisan persediaan karena proses produksi yang terhenti.
4. Mengambil Keuntungan Kuantitas

Selain itu, perusahaan juga bisa menikmati keuntungan dengan membeli stok dalam jumlah besar. Pasalnya, produk yang dibeli dalam kuantitas besar, biasanya dipatok dengan harga yang lebih murah karena bisa mengurangi biaya pengiriman maupun produksi.
Baca Juga: Ketahui Arti Manajemen Persediaan, Tantangan, dan Fungsi Agar Bisnis Efektif
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu inventory, jenis, dan berbagai tujuannya dalam kelancaran bisnis. Agar proses manajemen inventory berlangsung dengan efektif dan efisien, pastikan untuk menggunakan aplikasi Distri yang terintegrasi dan dilengkapi fitur-fitur mumpuni. Informasi selengkapnya tentang Distri, bisa Anda akses di sini.