You are currently viewing Apa Itu KPI? Pelajari Definisi, Jenis, Dan Cara Membuatnya

Apa Itu KPI? Pelajari Definisi, Jenis, Dan Cara Membuatnya

  • Post author:
  • Post category:Bisnis

Dalam dunia kerja, Anda mungkin pernah mendengar istilah KPI. Key Performance Indicator (KPI) ini memiliki kaitan erat dengan performa atau kinerja karyawan dalam menjalankan tugasnya, yang mana akan berdampak besar terhadap perusahaan atau bisnis. Lantas apa itu KPI? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang definisi, jenis, dan contohnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Manfaat, Fungsi, Dan Cara Sales Monitoring Yang Tepat

Apa Itu KPI?

Anda yang awam dengan istilah ini, pasti bertanya-tanya apa itu KPI. Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama adalah sebuah nilai yang menjadi alat ukur untuk menggambarkan dan menunjukkan efektivitas suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai target dan tujuan utama.

Dengan KPI, perusahaan bisa lebih mudah menilai pencapaian strategis, finansial, hingga operasional bisnis. Indikator ini juga bisa menjadi tolak ukur untuk menentukan target, mengidentifikasi titik pencapaian, menentukan strategi bisnis, dan mengetahui dampak dari upaya yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan bisnis. 

Jenis-Jenis KPI

apa itu kpi

Setelah mengetahui apa itu KPI, perlu dipahami juga bahwa dalam penerapannya KPI ada berbagai jenis.

1. KPI Finansial

Manajemen Penjualan

Salah satu jenis KPI yang penting untuk diketahui adalah KPI finansial. Indikator ini lebih fokus pada margin penghasilan dan profit bisnis dengan menggunakan data metrik finansial dari laporan keuangan. KPI ini meliputi:

  • Net profit: perhitungan laba atau keuntungan bersih bisnis
  • Gross profit: mengukur laba kotor dari penjualan
  • Harga pokok penjualan: mengetahui jumlah penjualan di suatu wilayah yang ditargetkan
  • Cross ratio: menghitung likuiditas dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
  • Gross profit margin: perhitungan persentase laba kotor yang telah dibagi pendapatan
  • Net profit margin: pengukuran persentase laba bersih yang telah dibagi dengan penghasilan perusahaan.

2. KPI Non-Finansial

Adapun KPI non-finansial yang tak kalah penting. Apa itu KPI non-finansial? Ini merupakan indikator untuk menilai performa berbagai aspek lain yang tidak secara langsung juga akan memengaruhi keuangan perusahaan. Berikut ini beberapa contoh KPI non-finansial:

3. KPI Karyawan

Selain dari sisi non-finansial, perusahaan juga umumnya menggunakan KPI karyawan yang berfungsi untuk mengukur kinerja dan performa pegawai. Penilaian ini meliputi:

  • Turnover rate: untuk mengukur tingkat perputaran karyawan, sehingga perusahaan bisa mengetahui seberapa kondusif kondisi lingkungan dan budaya tempat kerja.
  • Tingkat kehadiran karyawan: mengukur seberapa banyak absensi karyawan selama masa kerja. Perusahaan bisa menghitung jumlah izin yang diajukan karyawan, yang ini bisa menjadi indikator untuk mengetahui tingkat kenyamanan mereka di perusahaan.
  • Jumlah pelamar: menghitung berapa banyak orang yang tertarik untuk bergabung ke perusahaan ketika lowongan pekerjaan dibuka.

4. KPI Pelanggan

Di samping itu, ada juga KPI pelanggan yang sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, KPI ini bisa menjadi indikator untuk menilai apakah layanan yang diberikan perusahaan sudah berhasil memenuhi kepuasan pelanggan dengan baik. KPI pelanggan di perusahaan, misalnya:

  • Jumlah pelanggan: untuk mengetahui berapa banyak pelanggan yang berhasil diraih ataupun orang yang tidak lagi menjadi pelanggan.
  • Jumlah laporan pelanggan: untuk mengukur seberapa banyak pelanggan yang menyampaikan laporan terkait suatu masalah tertentu.
  • Tingkat kepuasan konsumen: untuk menilai seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen terhadap layanan dan produk yang dibeli dari perusahaan. 
  • Net Promoter Score: untuk mengukur kemungkinan pelanggan akan merekomendasikan ke orang lain tentang produk dari perusahaan.

Cara Membuat KPI Yang Efektif

Apabila Anda sudah paham mengenai apa itu KPI dan berbagai jenisnya, selanjutnya mari kita bahas tentang cara membuat Key Performance Indicator (KPI) yang tepat. 

1. Pahami Visi Dan Misi Bisnis

Terlebih dahulu, ketahui visi dan misi perusahaan agar bisa mengidentifikasi tujuan dan target tertentu. Nantinya, Anda akan lebih mudah menentukan KPI yang tepat agar bisa meningkatkan perkembangan bisnis dengan efektif.

2. Menggunakan Tools Atau Alat Yang Tepat

Dalam penerapannya, perusahaan harus menggunakan alat atau tools yang tepat agar bisa dengan mudah memantau KPI perusahaan. Di zaman modern ini, perusahaan bisa memanfaatkan teknologi berupa aplikasi manajemen bisnis, misalnya Distri. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur penting untuk mengukur performa perusahaan, seperti laporan KPI & target, laporan performa bisnis, dashboard analisis bisnis komprehensif, dan sebagainya.

Jika berbicara soal biaya pemakaian aplikasi, harga aplikasi Distri ternyata sangat terjangkau sehingga bisa dijadikan pilihan terbaik untuk bisnis Anda. Terutama dengan kehadiran fitur canggih yang mudah digunakan. Untuk informasi selengkapnya terkait Distri, bisa kunjungi link ini.

3. Lakukan Evaluasi Secara Berkelanjutan

Agar tercipta KPI yang efektif, pastikan untuk melakukan peninjauan KPI dari periode-periode sebelumnya. Ini bisa menjadi parameter perusahaan untuk menaikkan target perusahaan agar bisa meningkatkan keuntungan. Namun, apabila KPI di periode sebelumnya tidak tercapai, maka perlu dilakukan proses identifikasi masalah dan pencarian solusi yang tepat.

Baca Juga: Principal Adalah: Kenali Definisi, Peran, Dan Kelebihannya

Demikian informasi mengenai apa itu KPI, jenis, dan cara membuat indikator yang efektif agar bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan KPI, perusahaan pun bisa lebih mudah menentukan target dan tujuan yang perlu dicapai agar bisnis bisa semakin berkembang.