Table of Contents
Consignment: Strategi #1 Dongkrak Penjualan, Banyak Kelebihan – Consignment atau penjualan konsinyasi adalah sebuah strategi bisnis di mana pemilik barang atau produsen (consignor), menyerahkan barangnya kepada pihak lain (consignee) untuk dijual. Dalam kesepakatan ini, consignee bertanggung jawab untuk menjual barang tersebut di tokonya, dan consignor akan mendapatkan komisi tertentu dari penjualan tersebut. Dengan kata lain, consignee berperan sebagai agen atau perantara yang menjual produk namun tidak memiliki kepemilikan atas barang yang dijual.
Agar kamu lebih memahami konsep ini, di bawah ini Distri bahas lebih lanjut mengenai consignment penjualan konsinyasi dan alasan banyak bisnis menerapkan sistem ini ya!
Consignment adalah…
Perjanjian kerja sama yang melibatkan dua pihak, yaitu consignor dan consignee. Consignor adalah pemilik barang atau produsen, sedangkan consignee adalah pihak yang dititipi untuk menjual barang tersebut di tokonya. Dalam transaksi ini, consignor menyerahkan barangnya kepada consignee dan setuju untuk menerima komisi dari penjualan yang terjadi. Ini menciptakan hubungan di mana consignee bertindak sebagai penjual, sementara consignor tetap memiliki kepemilikan atas barang hingga terjadi penjualan.
Mengapa Banyak Bisnis Menerapkan Sistem Penjualan Konsinyasi?

Banyak bisnis memilih menerapkan penjualan konsinyasi pastinya karena banyak kelebihan yang diperoleh, tak hanya untuk consignor tapi juga consignee. Apa saja kelebihan tersebut?
Baca lebih lanjut: Market Info: Tips Jitu #1 Anti Kalah Saing dengan Kompetitor
Kelebihan Consignment Bagi Consignor
1. Memperluas Jangkauan Pasar
Dengan menjual produk melalui consignee, consignor dapat memperluas jangkauan pasar mereka, tanpa perlu “memulai dari nol”. Consignor dapat menempatkan barang-barang mereka di berbagai lokasi penjualan tanpa harus mengeluarkan modal besar. Kehadiran produk di toko consignee juga dapat menjangkau konsumen yang mungkin tidak terjangkau melalui saluran distribusi tradisional.
2. Meningkatkan Kesadaran Merek
Dengan ditempatkan di toko-toko atau lokasi penjualan yang berbeda, barang-barang consignor mendapatkan lebih banyak eksposur kepada pelanggan potensial. Ini dapat meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan peluang penjualan. Perusahaan juga dapat menguji kecocokan produk terhadap target pasar milik consignee. Misal, apakah produk laku di daerah A dengan pelanggan mayoritas pekerja kantoran? Atau lebih laku di daerah B dengan mayoritas pelanggan ibu rumah tangga?
3. Menghemat Biaya Pelayanan dan SDM
Consignor tidak perlu mengeluarkan uang secara langsung untuk membeli ruang display atau persediaan di toko. Hal ini tentu menghemat biaya yang biasanya dikeluarkan untuk mengelola toko sendiri atau menyewa karyawan. Dalam sistem konsinyasi, consignee yang mengurus penjualan dan operasional toko. Ini dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
4. Keterlibatan Fleksibel

Penjualan konsinyasi memberikan fleksibilitas kepada consignor untuk mengubah atau menghentikan penempatan barang jika diperlukan. Ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi berdasarkan perubahan dalam permintaan pasar atau kebutuhan bisnis.
5. Meminimalisir Resiko Kerugian
Jika barang tidak laku terjual, consignor tidak akan mengalami kerugian karena mereka masih memiliki kepemilikan atas barangnya. Barang-barang tetap milik consignor sampai mereka terjual, sehingga resiko kelebihan persediaan atau penjualan yang lambat dapat diminimalkan. Resiko penjualan yang kurang baik menjadi tanggung jawab consignee.
Kelebihan Consignment Bagi Consignee
1. Meraih Keuntungan Tanpa Modal Besar
Consignee dapat meraih keuntungan dari penjualan tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk membeli inventaris. Dalam kasus di mana barang terjual dengan baik, consignee dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi karena mereka hanya membayar pemilik barang setelah barang terjual. Ini meningkatkan margin keuntungan karena mereka tidak perlu membayar untuk barang yang tidak terjual.
Baca lebih lanjut: Customer Retention: Cara Ampuh Gandakan Keuntungan Bisnis! Begini Caranya
2. Menghemat Biaya Penyimpanan
Dengan tidak perlu membeli dan menyimpan stok barang secara besar-besaran atau masalah penumpukan stok, consignee tidak perlu menyediakan gudang atau menanggung biaya penyimpanan barang, karena stok barang tetap ada di consignor. Consignee dapat menghemat biaya penyimpanan yang mungkin diperlukan dalam bisnis penjualan retail tradisional.
3. Fokus Terhadap Penyediaan Produk

Consignee dapat fokus pada penyediaan produk dan pelayanan kepada pelanggan tanpa harus terbebani oleh tugas-tugas manajemen stok dan keuangan yang biasanya terkait dengan kepemilikan barang.
5. Display Produk Bertambah
Dengan menerima barang dari berbagai consignor, consignee dapat menawarkan berbagai macam produk kepada pelanggan mereka tanpa harus membeli inventaris dengan biaya penuh. Hal ini meningkatkan variasi kan keberagaman produk yang ditawarkan di toko consignee, menarik lebih banyak pelanggan.
Baca lebih lanjut: Buat Planogram dengan 8 Tips Ini Agar Dilirik Pelanggan!
5. Fleksibilitas dalam Pengelolaan Inventaris
Consignee dapat menyesuaikan inventaris mereka dengan cepat dan dengan lebih mudah untuk mencerminkan perubahan dalam permintaan pasar atau tren konsumen. Mereka dapat menambah atau mengurangi jumlah barang dari consignor sesuai kebutuhan.
Dengan mengimplementasikan penjualan konsinyasi, bisnis dapat mencapai keseimbangan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Consignor dapat memperluas pasar mereka dan mengurangi beban operasional, sedangkan consignee dapat meraih keuntungan tanpa perlu modal besar dan dapat fokus pada pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, penjualan konsinyasi menjadi strategi bisnis yang efektif dan populer di kalangan berbagai industri.