Table of Contents
Penawaranmu sering ditolak saat melakukan penjualan? Tenang, hal ini lumrah terjadi. Dari sisi produk, penolakan mungkin saja terjadi karena produkmu tidak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pelanggan. Dari sisi pelanggan, bisa saja saat itu stok barang mereka masih banyak atau budget yang mungkin tidak mencukupi. Tak hanya itu, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi mereka untuk tidak melakukan transaksi. Namun, sebagai sales yang profesional, Anda harus siap menghadapinya. Tetap semangat dan tidak berputus asa.
Salah satu cara meminimalisir penolakan, Anda harus bekerja “extra”. Lakukan pemasaran yang menarik, produk yang inovatif, hingga promo yang fantastis.
Sudah melakukan hal-hal di atas, namun pelanggan masih juga enggan membeli produk Anda? Mungkin hal ini penyebabnya:
1. Produk Terlalu Mahal
Harga produk yang “belum masuk kantong” memang menjadi alasan yang paling sering ditemui. Ditambah lagi ketatnya persaingan dengan produk kompetitor. Namun, jika harus menjadi produk dengan harga paling terjangkau, tentunya akan sulit. Salah satu cara yang bisa Anda coba adalah membuat produk Anda “beda” dari produk lain. Paparkan keunggulan dan manfaat produk Anda yang tidak akan pelanggan temukan di kompetitor lain. Jelaskan bahwa dengan uang yang mereka keluarkan, mereka akan mendapatkan kualitas yang tak mengecewakan, “ada harga, ada barang.” Disini, kemampuan Anda dalam berkomunikasi akan sangat berperan penting.
Baca lebih lanjut: Market Info: Tips Jitu #1 Anti Kalah Saing dengan Kompetitor
2. Produk Tidak sesuai Selera Pelanggan
Selera memang sesuatu yang sulit untuk dipahami, karena semua orang memiliki preferensi yang berbeda. Anda mungkin saja telah merancang produk sebaik mungkin, namun, kembali lagi kepada selera pelanggan. Misalnya dari segi packaging, mungkin produk Anda terlihat menarik dan estetik, namun ternyata, desain produk cukup rumit sehingga susah saat akan digunakan. Bahkan, mereka bisa saja tidak ingin membeli produk Anda sesederhana karena tidak menyukai bentuknya. Kurang puas dengan pelayanan sebelumnya juga bisa menjadi salah satu alasan mereka enggan membeli produk Anda.
Untuk mengatasinya, Anda dapat melakukan survei dan evaluasi. Cari tahu apa saja yang kurang dari pelayanan maupun produk. Dari situ, Anda bisa terus mengembangkan produk agar dapat sesuai dengan keinginan pelanggan dan menjadi solusi yang mereka butuhkan, sambil terus meningkatkan pelayanan dengan lebih baik.
3. Tidak Mengetahui Produk dan Brand Anda

Masalah produk dan brand yang kurang dikenal banyak terjadi khususnya pada bisnis pendatang baru. Karena nama atau brand yang masih asing, pelanggan cenderung mempertanyakan kredibilitas dan reputasi bisnis Anda. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat memanfaatkan teknologi yang ada seperti komunitas online, media sosial, website, iklan, dan platform lainnya. Buat konten yang menarik dan menghibur. Jalin interaksi dengan mereka agar produk Anda semakin cepat dikenal.
Baca lebih lanjut: Customer Retention: Cara Ampuh Gandakan Keuntungan Bisnis! Begini Caranya
4. Lebih Menyukai Produk Kompetitor
Dalam dunia bisnis, tentu saja akan banyak produk sejenis yang bermunculan. Untuk dapat bersaing dengan produk kompetitor, selain dengan membuat produk yang inovatif, Anda juga harus update dengan tren pasar dan produk kompetitor. Cermati apa yang membuat produk kompetitor lebih disukai pelanggan. Gunakan metode ATM. Amati. Tiru. Modifikasi. Hal ini sangat lumrah dilakukan di dunia bisnis, namun, pastikan Anda tidak hanya “menjiplak” ya!
Pastikan produk Anda memiliki keunggulan lebih dari produk kompetitor. Lebih bagus lagi jika Anda dapat memberi produk gratis agar mereka bisa menilai & merasakan sendiri keunggulan produkmu. Anda juga harus rajin memantau dimana posisi produk Anda di pasar dan lakukan personalisasi pemasaran yang sesuai dengan target audiens Anda.
5. Stok Produk Masih Banyak
Selain karena stok produk di toko memang masih banyak, alasan ini juga sering digunakan jika pelanggan sebenarnya kurang tertarik dengan produkmu. Bisa juga karena mereka berpikir akan sulit untuk menjual kembali produk Anda. Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa stok produk di toko memang masih banyak. Oleh karena itu, pastikan Anda telah menjabarkan produk Anda dengan baik sampai mereka betul-betul paham betapa bagusnya produk Anda sehingga membuat mereka tertarik untuk menjualnya lagi ke pasaran.

Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan promo menarik yang membuat pelanggan merasa sayang atau rugi jika melewatkannya. Misalnya, “potongan harga spesial hanya hari ini!”, hadiah menarik, gratis biaya ongkir (jika ada pengiriman) jika melakukan pembelian saat itu juga, atau free service selama satu tahun.
Dalam berjualan, penolakan-penolakan di atas memang tidak dapat dihindari. Namun, jika Anda dapat menanganinya dengan tepat; memahami alasan dan tanda-tanda penolakan serta merancang strategi baru untuk langkah selanjutnya. justru dapat menjadi pelajaran yang akan membantumu menjadi lebih siap di kemudian hari.
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi terjadinya penolakan dan mengoptimalkan penjualan:

FAQ
1. Bagaimana seorang salesman dapat membangun strategi pemasaran yang menarik dan inovatif untuk menarik minat pelanggan, terutama jika produk yang ditawarkan dianggap terlalu mahal?
Seorang salesman dapat membangun strategi pemasaran yang menarik dan inovatif dengan melakukan riset pasar mendalam untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Mereka dapat menyesuaikan strategi promosi, seperti mengadakan diskon khusus atau menawarkan nilai tambah yang unik untuk menarik minat pelanggan. Selain itu, menciptakan konten pemasaran yang menarik di media sosial dan platform online juga dapat membantu meningkatkan visibilitas produk.
2. Apa langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan oleh seorang salesman untuk memahami preferensi dan selera pelanggan, serta mengubah desain atau fitur produk agar lebih sesuai dengan keinginan mereka?
Langkah konkret yang dapat dilakukan oleh seorang salesman adalah dengan aktif mendengarkan umpan balik, baik secara langsung maupun melalui survei atau tinjauan produk. Dari sana, mereka dapat mengidentifikasi area-area di mana produk tidak sesuai dengan preferensi pelanggan dan melakukan perubahan yang diperlukan, baik dalam desain, fitur, atau pengemasan produk.
3. Bagaimana seorang salesman dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk meningkatkan visibilitas dan kepercayaan terhadap produk dan brand yang mereka jual, terutama jika produknya masih baru dan kurang dikenal di pasaran?
Untuk meningkatkan visibilitas dan kepercayaan terhadap produk dan brand yang mereka jual, seorang salesman dapat memanfaatkan media sosial dan platform online untuk memperkenalkan produk kepada audiens yang lebih luas. Mereka dapat membuat konten yang menarik dan informatif, berpartisipasi dalam diskusi online, dan berinteraksi dengan pelanggan potensial secara aktif. Selain itu, bekerja sama dengan influencer atau merekrut testimoni dari pelanggan yang puas juga dapat membantu membangun reputasi produk dan brand.